Nyobain Nasi Uduk Banyumas
Pagi kemarin saya melewati sebuah jalan di Kota Bandung, dipinggir jalannya terdapat aneka macam dagangan, diantaranya adalah kupat tahu, nasi kuning,bubur ayam,dll dan salah satunya adalah Nasi Uduk Banyuwangi dengan spanduk berwarna hijau.
![]() |
karena belum sempat foto, jadi pakai foto dari google street view dulu hehe |
Sudah beberapa kali saya lewat dan melihatnya, tapi belum "kesampean" untuk membelinya, akhirnya kemarin pagi saya putuskan nyobain karena udah penasaran berhari-hari.
Didalam sebuah gerobak nasi uduk Banyuwangi ini, seinget saya, saya melihat ada menu (dari kanan ke kiri): tempe orek, serundeng, bihun dan ada 2 menu telor, yaitu telor bulet dan dadar ( dan sambal + kerupuk tentunya).
Kalau dilihat-lihat dari menunya sih gak ada yang membedakan nasi uduk Banyuwangi ini dengan nasi uduk lainnya, kecuali menu serundengnya, nah ini mungkin yang menjadikan ciri khas dari nasi uduk Banyuwangi.
Seperti biasanya, saya kalau beli nasi uduk jarang banget pake telor, alesannya sederhana yaitu biar murah wkwk. Akhirnya saya bilang ke pedagangnya kalau saya gak usah pake telor dan dibungkus.
Dan setelah dibungkus sayapun menanyakan berapa harganya, ternyata harganya Rp10.000 gaisss, ini membuat suasana pada saat itu menjadi tidak enak wkwkw.
Bagi saya yang sebagai pecinta nasi uduk, harga segitu dengan menu orek tempe, serundeng dan bihun tergolong mahal gais. Tapi yang masih jadi pertanyaan buat saya apakah jika pakai telur dan tidak pakai telur harganya akan sama?
Jika harga Rp10.000 sudah termasuk pakai telor, menurut saya sangat wajar, apalagi dipinggir jalan raya besar, akan tetapi jika Rp10.000 tanpa telor, itulah yang menurut saya mahal.
Baca juga postingan saya mengenai dunia "pernasian":
- Nasi Uduk Murah di Bekasi cuman Rp3500 seporsi
0 comments: